Minggu, 16 Februari 2014

Seni Budaya

Seni Budaya

Macam-macam Tarian dan Upacara di Daerah Sumatera yg Termasuk Annimisme,Dinamisme, dan Totemisme
PENGERTIAN ANIMISME, DINAMISME, DAN TOTEMISME      
a. Animisme
Animisme adalah kepercayaan terhadap roh yang mendiami semua benda. Manusia
purba percaya bahwa roh nenek moyang masih berpengaruh terhadap kehidupan di
dunia. Mereka juga memercayai adanya roh di luar roh manusia yang dapat berbuat
jahat dan berbuat baik. Roh-roh itu mendiami semua benda, misalnya pohon, batu,
gunung, dsb. Agar mereka tidak diganggu roh jahat, mereka memberikan sesaji kepada
roh-roh tersebut.

b. Dinamisme
Dinamisme adalah kepercayaan bahwa segala sesuatu mempunyai tenaga atau
kekuatan yang dapat memengaruhi keberhasilan atau kegagalan usaha manusia dalam
mempertahankan hidup. Mereka percaya terhadap kekuatan gaib dan kekuatan itu
dapat menolong mereka. Kekuatan gaib itu terdapat di dalam benda-benda seperti keris,
patung, gunung, pohon besar, dll. Untuk mendapatkan pertolongan kekuatan gaib
tersebut, mereka melakukan upacara pemberian sesaji, atau ritual lainnya.
c. Totemisme
Totemisme adalah kepercayaan bahwa hewan tertentu dianggap suci dan dipuja
karena memiliki kekuatan supranatural. Hewan yang dianggap suci antara lain sapi,
ular, dan harimau.



Tarian dan Upacara di Sumatera Utara
Tarian di Sumatera Utara
Menurut sejarah, tari tor tor digunakan dalam acara ritual yang berhubungan dengan roh. Roh tersebut dipanggil dan "masuk" ke patung-patung batu (merupakan simbol leluhur).
Patung-patung tersebut tersebut kemudian bergerak seperti menari, tetapi dengan gerakan yang kaku. Gerakan tersebut berupa gerakan kaki (jinjit-jinjit) dan gerakan tangan.
Tari-Tor-Tor_medium.jpg
Tari Rangguk pada upacara-upacara adat

Animisme
·        Upacara Kematian Adat Melayu ‘Kesultanan Serdang’
http://melayuonline.com/image/budaya/2011/07062011-kesultanan-serdang.jpg











Sumatera Barat
TARI PIRING

Tari piring merupakan sebuah kesenian milik orang minangkabau dari sumatera barat,biasanya tarian ini di gunakan pada saat musim panen tiba.tarian ini memiliki gerakan seperti petani yg sedang bercocok tanam,tarian ini merupakan tarian gerak cepat yg penarinya membawa piring di telapak tangannya.Tarian ini di iringi dengan talempong dan saluang,alat ini juga merupakan alat musik tradisional sumatera barat. 
Tari payuang padang
   Tari payuang padang  merupakan tari pergaulan melayu yg populer yg menggambarkan suasana kegembiraan antara sepasang kekasih,musik pengiringnya berirama melayu yg cirinya khas hitungan ketukan pada gendangnya.
   Penari pria memakai kostum taluak balango, berkopiah, bercelana panjang dan sesamping dari kain sarung, sedangkan yang wanita memakai sunting kecil, baju kurung, sarung songket dan selendang. Payung dimainkan secara bergantian dan bersama-sama.
TARI RANCAK MINANGKABAU
Tari ini menggambarkan keteguhan hati masyarakat Bawean dalam iman Agama Islam yang merupakan agama anutan masyarakat seluruh Bawean. Syair dan geraknya menggambar kecintaan pada Sang Khaliq Allah SWT dan kekasih  hati utama Rasul Nabi Akhiruzzaman Muhammad SAW sang pembawa kebenaran.


TARI INDANG MINANGKABAU
Tari indang merupakan salah satu kesenian tari yang berasal dari minangkabau. Etnik minangkabau menyimpan banyak kekayaan tradisi lisan. Asal usul tari indang adalah dari kata Indang atau disebut juga badindin, salah satunya. Tarian ini sesungguhnya suatu bentuk sastra lisan yang disampaikan secara berkelompok sambil berdendang dan memainkan rebana kecil. Pentas Tari Indang biasa diramaikan tujuh penari yang semuanya laki-laki. Ketujuh penari itu biasa dinamai ‘anak indang’. Mereka dipimpin seorang guru yang disebut tukang dzikirindang merupakan manifestasi budaya mendidik lewat surau dan kentalnya pengaruh budaya Islam di Minangkabau.

 TARI LILIN SUMATERA BARAT
Tarian Lilin pada asasnya merupakan sebuah tarian yang dipersembahkan oleh sekumpulan penari dengan diiringi sekumpulan pemusik. Para penari ini akan membawa lilin yang dinyalakan pada piring yang dipegang oleh tangan mereka. Penari akan menarikan tarian secara berkelompok dengan memutar piring yang berisi lilin yang menyala secara berhati-hati agar piring tersebut sentiasa mendatar, dan lilin tidak mati. Tarian lilin merupakan sejenis kesenian Istana dan ditarikan pada waktu malam hari. Untuk memainkan tari lilin, seorang  memerlukan latihan yang giat karena pergerakan dengan lilin yang menyala tanpa kemalangan cukup sulit dilakukan.








TARI PAYUNG
Tari Payung merupakan kesenian salah satu tari klasik dari yang berasal dari Daerah Minang. Tari payung menggambarkan kasih sayang seorang kekasih yang dilambangkan dengan melindungi dengan payungnya.Tari payung memang merupakan tari pergaulan muda-mudi sehingga dibawakan secara berpasang-pasangan. Selain menggunakan payung sebagai alat bantu yang dimainkan oleh penari pria, bisa juga ditambah dengan selendang untuk penari wanita.Musiknya cukup variatif, mulai dari agak pelan, lalu agak cepat dan cepat, sangat dinamis. Tari ini biasa dibawakan untuk memeriahkan acara pesta, pameran, dan lain sebagainya.

TARI PASAMBAHAN MINANG
Tari Pasambahan merupakan kesenian tari yang berasal dari Minangkabau. Asal usul Tari Pasambahan adalah dimaksudkan sebagai ucapan selamat datang dan ungkapan rasa hormat kepada tamu yang datang. Tari Pasambahan biasanya ditampilkan saat menyambut tamu dan saat kedatangan pengantin pria ke rumah pengantin wanita. Setelah Tari Pasambahan kemudian dilanjutkan dengan suguhan Daun Sirih dalam Carano kepada Sang tamu, sedangkan pada acara penyambutan pengantin pria, Daun sirih dalam Carano disuguhkan kepada pengantin pria sebagai wakil rombongan dan juga kepada kedua orangtua pengantin pria.

TARI RANTAK MINANGKABAU
Tari Rantak diperkirakan telah ada sejak lama sekali di daerah Kabupaten Kerinci. Menurut seniman-seniman senior (tua), kesenian ini telah dipelajari dan di laksanakan jauh sebelum mereka lahir namun asal-usulnya menjadi kabur seiring perjalanan waktu dan kurangnya perhatian dari sejarawan setempat. Untuk melestarikan Asal Usul Tari Rantak dari Kerinci ini terus di jaga secara turun-temurun oleh seniman budaya Kerinci lokal dari generasi ke generasi, walaupun kerberadaannya sangat sedikit pada saat ini dan mulai pudar. Seni budaya ini sangat identik sekali dengan bahasa dan gaya bahasa masyarakat kerinci daerah Tanjung dalam menembangkanya nyayian (pengasuh) untuk mengiri kesenian dan tarian. Daerah Tanjung berada di hilir menyusuri sepanjang pinggiran sungai yang mengalir menuju Danau Kerinci. Hal ini terlihat dari lirik dan pantun serta bahasa Kerinci Hilir yang digunakan dalam mendendangkan lagu yang mengiringi gerakan tarian (pengasuh).



TARI AMBEK AMBEK KOTO ANAU
Tari ini beresal dari provinsi su,atera barat. Tari Ambek-Ambek adalah berawal dari tingkah laku anak-anak yang bermain, bergelut, atau bercanda pura-pura berkelahi dengan menggunakan gerakan pencak atau merupakan olah gerak dan rasa sebagai satu bentuk materi permainan anak nagari. tari Ambek-Ambek adalah tari tradisi Koto Anau.

TARI RANDAI
        Randai adalah pertunjukan teater khas Minangkabau yang merupakan gabungan dari seni peran, seni tari, seni musik dan seni beladiri. Biasanya pertunjukan randai diadakan di lapangan terbuka di kampung kampung. Hampir seluruh nagari di kabupaten Solok dan juga Sumatera Barat memiliki kelompok randai. Anggota kelompok randai terdiri dari anak anak dan orang dewasa. Pada zaman dahulu aslinya tidak ada wanita yang menjadi anggota randai, sehingga untuk memerankan seorang wanita salah seorang anggota randai didandani mirip wanita. Pemain pemeran wanita ini disebut bujang gadih. Seiring perkembangan zaman, sekarang sudah banyak kelompok randai yang memiliki anggota wanita.

TARI ALANG BABEGA MINANGKABAU
        Tari yang berasal dari daerah minangkabau ini, menggambarkan sebuah elang tebang berbegar mencari mangsa dengan mengembangkan atau mengibaskan sayap di udara lalu menukik menyambar ayam. 






Sumatera Selatan
Tari Gending Sriwijaya

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBi1GVZP_059kYVXt8tT5aBYHCiLkmcxyGI2yjOpdghI_pCvRzlTEp9ofiTIaZU5Z_0vb5MyHR74G94SRHjHBSx0v7XlCOh-hLsxIkocggkw-RI71lbYiPoXHZL5rkjUiDu6U0Iia50vLB/s400/Gending.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar